Tiga kalimat lebay yang akan menaklukkan hati setiap calon mertua







Dilema status jomblo

Menjadi jomblo alias tidak atau belum memiliki pasangan , adalah sebuah fakta unik tersendiri saat ini, banyak juga diantara para jomblo itu sendiri, menjadikan status �jomblo� mereka sebagai sebuah bahan tertawaan, bahkan terkadang bahan olok olok diantara mereka.  Bahkan terkadang bercandaan ini melewati batas pakemnya, berbagai meme meme lucu, kadang malah kebangetan, beredar di media sosial untuk semakin membuat sebuah status jomblo semakin teraniaya.. 

Jika satu dekade lalu, atau mungkin 4- 5 tahun yang lalu, kata kata jomblo itu sangatlah tidak sepopuler sekarang, mungkin kata kata single lebih akrab ditelinga kita, untuk menggambarkan seseorang yang sudah cukup umur namun belum mempunyai pasangan hidup.

Memang sangat tidak menyenangkan menyandang gelar jomblo, akan ada banyak konsekuensi yang dihadapi, selain berbagai macam olok olok dari teman senasib, juga kadang jika didalami sendiri memang cukup menyiksa, terutama yang berkaitan dengan tempat mencurahkan isi hati dan perasaan, hingga jadilah ia, untuk mengusir kegalauan, dinding dinding facebook belepotan oleh segala macam kata kata yang menyayat hati, twit di twitter selalu berisikan motivasi untuk menyemangati diri sendiri.., gambar di istagram berisi hanya untuk menghibur diri.. sampai sebegitunya .. wah saya sudah berlebihan ini.

Itu hanya sekedar intermezzo kita saja, untuk membahas masalah yang agak serius mengenai status  jomblo ini. 

Oke begini sahabat pembaca semuanya�

Status jomblo sendiri jika masih remaja, itu adalah hal yang harus dipertahankan, karena berpacaran bukanlah hal yang akan mendatangkan efek bagus untuk anak anak yang usianya masih dibawah umur. Walaupun kita melihat sendiri saat ini, bagaimana anak yang masih memakai seragam merah putih sekalipun, sudah bisa mengatakan cinta pada pasangannya dengan berbagai macam cara, dan ini diliput oleh teman teman mereka, lalu tersebar ke sosial media, hingga membuat orang dewasa seperti kita, harus mengelus dada karena semakin mengkhawatirkan generasi seperti apa yang akan menggantikan kita nantinya.

Yang menjadi cukup pelik adalah jika umur sudah memasuki masa yang sudah semestinya menikah, kebutuhan secara sosial dan biologis pun sudah sangat mendesak untuk dipenuhi secara sah dan halal, tapi untuk menikah masih terkendala dengan berbagai persyaratan yang sulit, yang kadang syaratnya itu kita buat sendiri, padahal syarat menikah kan hanya ada tiga, yaitu kedua mempelai, wali dan saksi, juga ijab qabul. Namun kita sendiri kadang yang menambahkan dengan sesuatu yang kita sendiri jadi pusing dibuatnya, seperti harus sudah memilki ini dan itu, pekerjaan tetap, mapan, dan lain sebagainya.

Memang sih kita tidak bisa juga memutuskan nekad menikah dengan tangan hampa, alias asal nikah saja, namun bukan berarti itu kita harus terbebani dengan mesti begitu dan begini, yang menjadi modal utama adalah keyakinan yang mantap, karakter yang kuat, dan kesiapan membina rumah tangga.


Ketidak yakinan akan diterima saat melamar

Satu hal juga yang menjadi sebuah kendala terkadang, khususnya untuk laki laki, adalah keraguan, ketakutan akan penolakan saat melamar calon isterinya. Menghadapi sang ayah atau ibu si perempuan pujaan dalam pembicaraan yang keseriusannya mencapai tingkat dewa, istilah anak anak sekarang, tidak dapat dibayangkan sebagai sesuatu yang nyaman dan menyenagkan, bahkan hampir untuk setiap laki laki.

Sebagai seorang laki laki, mungkin sebaiknya sebelum kita mengutus keluarga mewakili kita untuk melamar si gadis secara resmi, berbicara dengan orang tua si gadis secara personal dengan sikap kstaria mungkin akan menampilkan kesan yang berbeda. Akan ada sebuah rasa respectuntuk seseorang yang dengan berani, bersikap jantan, lalu mengutarakan maksudnya dengan jelas, dan mempresentasikan tujuan hidupnya didepan calon mertua.

Namun kembali, bagi sebagian orang, ini bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan, apalagi melihat background diri yang rasanya belum layak, pekerjaan yang masih biasa, kepemilikan harta yang belum bisa dibanggakan, dan lain lain, dan lain lain� hingga untuk menyampaikan maksud hati berbicara langsung kepada calon mertua rasanya belum akan mungkin, dan ini menjadi dilema, satu sisi tuntutan dalam diri, ingin untuk segera menikah, namun sisi diri yang lain menahan, karena merasa percaya  tidak akan bisa diterima.

Padahal pada orang tua yang beraliran lurus, yang orientasi mereka adalah kebahagiaan anaknya, yang tujuan mereka salah satunya adalah agar anaknya memperoleh pendamping hidup yang ideal, sholeh, imam yang baik buat anaknya, yang berani, yang berjiwa jantan, juga memiliki visi yang bagus dalam menjalani hidupnya, orang tua seperti itu tidak akan terlalu menitik beratkan pada seperti kita saat ini, namun akan berorientasi kepada kemana kita akan menuju. 


 Karakter yang menentukan



Karakter adalah sebuah sifat yang melekat pada diri kita, dan mempengaruhi hampir keseluruhan jalan hidup kita, dan hal ini yang akan menimbulkan kesan pada setiap orang yang berjumpa dengan kita. Ingatan terbaik yang bisa kita tanamkan pada pikiran seseorang untuk mengenang kita, bukanlah pada seberapa mempesonanya kita, seberapa pandainya kita bisa bergaya dan bersilat lidah, seberapa pandainya kita mengumpulkan harta, dan lain sebagainya. Namun ingatan terbaik yang mungkin dapat kita hadirkan jika seseorang mengingat tentang kita, adalah dengan harapan bahwa banyak dari karakter kita yang jika belum mencapai, namun paling tidak sudah mendekati beberapa sifat mulia, yang diantaranya adalah berani, ksatria, visioner, dan bertanggung jawab.

Ini bukan pencitraan semata didepan calon mertua,  namun ini juga hendaknya menjadi representatif diri kita yang sebenarnya, bahwa anaknya yang mungkin akan mereka ikhlaskan untuk melangkah bersama kita, tidaklah salah memilih calon suami, dan kita perlu meyakinkan hal itu dengan sikap kita, dengan karakter kita, bukan hanya  dengan kata kata kita saja.

Pembuktian pada masa masa awal sangat berpengaruh, bahwa kita memang memiliki karakter yang kuat  dan bisa dijadikan sandaran oleh puteri mereka, dan pun seorang ayah dari puterinya yang akan dilamar oleh seorang pria yang ia masih ragu tentangnya, yang tidak ia yakin dari melihat karakternya, tentu akan menolak. Ayah yang bijak dan berhati hati dalam mecari menantu, ia akan meneliti banyak hal tentang kita sebelum menerima lamaran untuk anaknya, tentang latar belakang kita, tentang pola pikir kita, tentang visi dan tujuan kita. Jadi yakinkan kita telah menunjukkan hal itu kepada mereka, sebelum secara resmi kita mengutus seseorang mewakili kita untuk meminang puterinya.

Sekali lagi, tunjukkan karakter yang mencerminkan diri kita yang sebenarnya, yang memang pantas untuk diterima.


Tiga rangkai kalimat penakluk

Saya pernah menonton sebuah film yang saya lupa judulnya, yang bercerita tentang pinang meminang dan lamar melamar ini, sebuah film drama biasa, tapi hingga sekarang saya masih mengingat dengan sangat akurat tiga rangkai kalimat yang diucapkan oleh si tokoh utama saat melamar pasangannya, memang bukan ditujukan untuk menembak calon mertua, namun dengan sedikit improvisasi, kita akan dapat menggunakannya juga untuk menghadapi sang calon mertua.

Tentu saja kalimat ini terkesan lebay dan mungkin terdengar berlebihan, namun menurut saya ini sungguh powerfull, apalagi diucapkan dengan penuh keyakinan, juga didukung oleh karakter kita yang memang mencerminkan apa yang kita ucapkan tersebut.

Saya tidak meng guarantie kalimat ini pasti akan berhasil dan lamaran anda pasti akan diterima, namun saya sendiri sudah membuktikan, tiga rangkai kalimat ini menjadi salah satu amunisi saya dulu, saat menemui Ibu mertua saya untuk pertama kalinya, pada beberapa teman juga jika sudah bercerita tentang hal yang sama, saya sering menyarankan hal ini juga, dan hasilnya tidak terlalu mengecewakan�

Sekali lagi mungkin ada yang mencibir dan menertawakannya, karena saking lebaynya, namun isi tiga rangkai kalimat ini, menurut saya mengimplementasikan banyak hal, mulai dari keberanian, tanggung jawab, ksatria, mengakui kelemahan, dan juga visioner, ini pencitraan sempurna yang dikemas hanya dalam tiga kalimat, sangat hemat bukan..?

Ini dia berikut kalimatnya :



  •   "...Jika yang bapak dan Ibu cari sebagai pendamping puteri bapak adalah orang yang sudah sangat mapan dari sisi harta, berkecukupan, dan lain sebagainya� maka saya bukanlah orangnya�"


  •  "....Juga jika yang Bapak dan Ibu cari adalah seseorang yang sangat sholeh dengan pemikiran yang sudah sangat dewasa, dan mampu mangatasi segala sesuatunya  dengan mudah, maka sayapun bukanlah orangnya�"


  • "....Namun, jika yang Bapak dan Ibu cari adalah seorang yang mencintai puteri bapak dengan sepenuh hati, siap berjuang dalam setiap langkah bersamanya, Insya Allah akan berusaha sebaik mungkin bersama sama untuk saling membimbing dan mengingatkan bersamanya, maka saya katakana dengan sangat yakin, sayalah orangnya� tidak akan ada yang lain lagi..."

Bagaimana�? Terdengar berlebihan ya�?

Tidak masalah, setiap orang memiliki persepsi dan pemikiran masing masing.

Namun saya yakin, Insya Allah anda akan diterima, asalkan karakter dan sifat sifat yang kita ceritakan diatas sebelumnya, telah sampai kepada mereka, jauh sebelum anda mengutarakan tiga kalimat tersebut. 


Kembalikanlah kepada Allah

Tentu sebagai orang yang beriman, kita sangat yakin dan percaya, bahwa jodoh adalah salah satu hal gaib nyang ada didalam takdir Allah, jadi apapun keputusan dan hasil setelah itu, berusahalah untuk mengikhlaskannya. 

Bisa jadi kita sungguh sungguh mencintai seseorang dan ingin menikahinya, namun Allah Maha Mengetahui, mentakdirkan bahwa ia bukanlah yang terbaik untuk kita, dan diri kitapun bukanlah yang terbaik untuknya. 

Hal yang harus lebih diperhatikan adalah, untuk lebih memantaskan diri lagi di hadapan-Nya. Untuk membenahi diri menjadi lebih baik, karena laki laki  yang baik hanya untuk perempuan yang baik pula, dan perempuan yang baik juga ditakdirkan hanya untuk lelaki yang baik, Jadi pantaskanlah diri untuk memperoleh yang terbaik.

Sekali lagi, perioritaskanlah diri untuk menjadi lebih pantas, Insya Allah, Allah Yang Maha Menguasai Hati, akan menganugrahkan jodoh terbaik buat anda, bisa jadi ia bukan seperti yang anda inginkan, namun sudah pasti ia adalah yang anda butuhkan, yang terbaik bagi anda�


0 Response to "Tiga kalimat lebay yang akan menaklukkan hati setiap calon mertua "

Posting Komentar