Website Revolusi Mental seharga 140 miliar hanya berumur dua hari, Ah, yang benar saja�?




140 miliar yang berumur dua hari

Dua hari belakangan ini rakyat Indonesia kembali diramaikan dengan adanya sebuah keajadian yang berhubungan dengan jargon kampanye pemerintah saat ini, yaitu Revolusi Mental. 

Ya pada hari Senin kemarin, sebuah website milik Negara yang digadang gadang akan mampu menjadi sarana penyampaian aspirasi rakyat Indonesia, menjadi sebuah forum yang akan membuat rakyat dapat pula menyalurkan masukan, saran, pendapat untuk pemerintah saat ini. Dan website ini diberitakan bahkan menelan biaya hingga 140 miliar lebih, sebuah angka yang sangat fantastis. 

Website berbiaya besar ini diberi title Gerakan Nasional Revolusi Mental atau GNRM. Diluncurkan oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), yang dipimpin oleh mbak Puan Maharani. 

Tentu kita sebagai rakyat Indonesia penasaran dibuatnya, bagaimana tampilan dari sebuah website yang biayanya bahkan bisa memperbaiki ratusan sekolah di pedalaman yang bangunannya sudah tidak layak huni ini, yang biayanya bisa saja memyediakan lapangan kerja untuk ribuan tenaga kerja Indonesia yang saat ini masih menganggur, ataupun yang terancam PHK. Bagaimana sih tampilan dan performance website plat merah ini sesungguhnya�?

Namun hal ini jugalah yang pada akhirnya membuat kecewa banyak orang, membuat kecewa rakyat Indonesia yang sudah banyak melek teknologi. Karena setelah 2 hari di launching website ini tidak dapat di akses lagi, karena hosting yang digunakan tidak memadai informasinya, pada laman tertulis kalimat � Resource Limit is Reached �. Namun saat ini jika kawan kawan mencoba mengakses website mahal tersebut, maka kawan kawan akan menjumpai ucapan terimakasih dan beberapa kalimat bijaksana saja, yang pada intinya permohonan maaf karena website tersebut tidak dapat diakses.

Berikut alamat website besutan pemerintah Negara kita tersebut : http://www.revolusimental.go.id/

Tentu ini menimbulkan banyak pertanyaan pada masyarakat, terutama yang sudah akrab dengan penggunaan teknologi informasi seperti internet. Hal ini juga mendorong beberapa analisis untuk menemukan penyebab mengapa website dengan biayanya yang bisa untuk  membeli puluhan mobil sekelas Lamborghini ini, dapat dengan cepat tidak bisa diakses lagi.


Salah satu hasil analisa yang dimuat di situs online pkspiyungan menyebutkan bahwa website yang diluncurkan tempo hari itu menginduk di idwebhost, sebuah jasa share hosting local, yang biayanya akan membuat kita kaget jika dibandingkan dengan anggaran pembuatan website Revolusi Mental tersebut. Selanjutnya analisis menyebutkan jika kode script dari website ini  juga adalah plagiat dari situs resminya presiden Paman Sam, Barrack Obama. 


Berita terkait tentang website ini, dapat sahabat semua lihat di Kompasiana, Aktualita, Okezone, forum kaskus, dan lain sebagainya, atau sahabat bisa klik disini, untuk membaca pemberitaan lain mengenai website mahal tersebut.

***


Coba percaya kepada potensi anak negeri

Seperti pada tulisan sebelumnya : Jika Indonesia bubar, anda mau pilih tinggal dimana�?,saya ingin menegaskan bahwa tulisan saya ini bukanlah bernuansa tentang politik untuk tujuan dan kepentingan tertentu, karena sama sekali saya  tidak faham dunia perpolitikan. 

Sudah saya bilang pada tulisan tersebut, bahwa kita ini rakyat kecil, tidak mengerti segala macam tipu daya dan intrik intrik dunia politik, namun naasnya, justru rakyat kecil seperti kita inilah, yang paling besar merasakan dampak dari segala per-intrikan itu. Tulisan ini hanyalah bentuk kekhawatiran, kepedulian kami, khususnya saya, sebagai salah seorang anak bangsa besar Indonesia ini, terhadap apa yang terus terjadi di bumi Pertiwi.

Uang 140 miliar tidaklah sedikit, saya bahkan belum pernah melihat secara langsung uang sebanyak itu, paling hanya melalui televisi, atau internet. Jangankan ratusan miliar, bagi beberapa orang seperti saya ini, saat ini ditengah kelesuan ekonomi yang kian menjadi jadi, di tengah yang katanya IHSG nilainya anjlok, ditengah nilai rupiah yang terjun bebas hingga 14.000 / 1$ US, jangankan miliaran, uang seratus ribuan saja sudah setengah mati mendapatkannya


Toko sepi, jualan sepi, omzet penjualan menurun drastis, kebutuhan tidak pernah kurang, kenyataan saat sekarang ini sudah cukup membuat kami, para pedagang kecil melakukan banyak penghematan yang super hemat, mengencangkan ikat pinggang kami, bahkan beberapa ada yang terlalu kencang, hingga membuat kami susah bernapas. 

Belum lagi jika kita menyinggung tentang para petani di kampung kampung yang saat musim kemarau seperti ini mengalami paceklik, tanaman kurus kering, beberapa mati, panen gagal, sementara anak harus tetap bersekolah, periuk harus selalu terisi. Tentu uang ratusan miliar yang digunakan untuk membuat website revolusi mental ala pak Jokowi, adalah sesuatu yang tidak akan berhenti membuat mata kami berbinar, dan mungkin air liur kami mengucur.

Uang 140 miliar itu banyak pak,,, pakai buanget dah�.

Jadi jika uang sedemikian banyaknya itu kemudian ber-reinkarnasi menjadi sebuah website yang hanya berumur dua hari, sungguh sangat disayangkan. Rasanya mubazir saja deh uang yang banyak itu membiayai sebuah website yang jangankan mau kami memberi aspirasi disana, sekarang kami buka juga tidak bisa. Ditambah lagi dengan informasi bahwa website tersebut merupakan plagiat dari website presiden Amerika Barack Obama, wah kami ini jadi semakin nelangsa.
 

Kok bisa ya, orang orang yang berteriak lantang tentang revolusi mental, sebuah perubahan mendasar tentang cara berpikir, cara bertindak, cara mencintai Negara, cara mengagungkan kedaulatan dan kebesaran bangsa, malah menjadi plagiator dari sebuah website kepala negara bangsa lain. Bukankah hal semacam ini justru menjadi indikator ketidak percayaan mereka kepada potensi dan kemampuan intelektual  bangsa sendiri, saya yakin banyak anak negeri yang mampu mendesain web yang tidak akan kalah bagusnya dengan milik Om Barack Obama.

Mestinya salah satu fondasi sebuah pemikiran revolusi mental itu adalah kepercayaan kepada potensi dan kemampuan bangsa sendiri, bukannya malah mebebekkan diri dengan bangsa lain, hingga website kepala negaranya pun harus di plagiat.

Revolusi metal samakah dengan membeli rumah tanpa modal dan utang..?

Sebagai anak bangsa yang tentunya mengharapkan negaranya menjadi Negara besar yang memiliki kejayaan dan kehormatan, tentu kita berharap bahwa revolusi mental bukanlah hanya sebuah jargon kampanye yang hanya enak di dengar, tapi tidak bisa diaplikasikan, yang hanya sekedar kata kata untuk keperluan sales dan promosi semata. Kita juga berharap agar jargon revolusi mental, benar benar bisa diaplikasi dalam kehidupan, dimulai dari yang paling atas memberi teladan dan contoh, hingga ke tingkat yang paling bawah  yang mengaplikasikan diri melalui karya dan perbuatan mereka.

Ada sebuah istilah yang ramai juga dalam dunia seminar properti di Indonesia, � yakni membeli rumah tanpa modal dan tanpa utang �. Sebuah konsep dari bapak Cipto Junaedy. Dan belum lama ini saya membaca sebuah tulisan yang menguliti masalah tersebut, dan hasilnya adalah, segala strategi, trik, tips yang diajarkan pada seminar membeli rumah tanpa modal dan tanpa utang adalah logis dan masuk akal,  namun kemungkinan untuk terjadi di dunia nyata, perbandingannya adalah 1: 1.000.000.000.000� angka nolnya ini banyak sekali hingga saya tulis sebegitu saja. Yang artinya menjelaskan, bahwa peluang untuk bisa diaplikasikan dalam dunia nyata adalah sangat kecil sekali.


Nah jargon penjualan karcis seminar properti  ini, kita berharap tidak sama dengan jargon revolusi mental ala pak Jokowi, yang enak di dengar, tapi tidak dapat dijalankan, yang bagus untuk diucapkan, namun berat untuk dilaksanakan, bahkan oleh pembuat gagasan itu sendiri.

Kita berharap semoga website Revolusi Mental tersebut kembali pulih, dan sungguh sungguh dapat menjadi mediasi bagi rakyat untuk menyalurkan gagasan, aspirasi, dan juga saran untuk para punggawa negeri ini. 

Dan spesial untuk para pendukung setia jargon Revolusi Mental, semoga tidak berat hati dengan segala kritik dan �nyinyir� kami, termasuk juga tulisan ini. Karena bukankah salah satu implikasi dari rumusan sikap revolusi mental adalah menjadi pribadi yang berpikiran terbuka, dan siap dikoreksi jika melakukan sebuah kesalahan atau kekhilafan, termasuk diantaranya, siap dikritik, dan siap juga menjelaskan, mengapa website seharga 140 miliar ini hanya memiliki umur dua hari�?



Salam
Please share and coment if you like this article

Baca juga : Samurai tanpa pedang dan kakek Speaker

0 Response to "Website Revolusi Mental seharga 140 miliar hanya berumur dua hari, Ah, yang benar saja�?"

Posting Komentar