Moving Average atau yang lebih sering disingkat MA, adalah salah satu indicator yang sering digunakan para trader ( istilah untuk orang orang yang melakukan transaksi forex ) dalam memprediski pergerakan harga kurs mata uang yang diperdagangkan.
Ada banyak indicator yang sering digunakan oleh para trader, indicator MA adalah salah satunya saja.
Oya, sebelumnya saya menulis lebih lanjut, saya ingin mengatakan bahwa tujuan saya menulis hal ini, khususnya yang berkaitan dengan forex ( Foreight Excange ), adalah dalam rangka proses belajar saya dalam mengenal dunia forex itu sendiri. Saya pikir dengan menulisnya langsung, Insya Allah akan memudahkan saya dalam memahaminya, daripada saya hanya membacanya sekilas.
Tidak mudah bagi saya untuk mempelajari jenis bisnis satu ini, banyaknya angka angka yang bertebaran dalam setiap tampilannya, belum lagi rumus rumus, dan grafik grafik yang tidak pernah akan hilang dari dari model trading bisnis ini, bukanlah jenis pemandangan yang saya sukai. Sejak SD mata pelajaran yang membuat saya kadang takut setengah mati adalah mate-matika, pelajaran hitung hitungan yang membuat saya sudah lemas duluan sebelum sang guru memasuki ruangan.
Bagi saya dulu, tidak ada pelajaran yang paling membosankan daripada pelajaran hitung hitungan, terutama mate-matika, kimia, dan fisika.
Nilai raport tertinggi saya dalam pelajaran mate-matika adalah 8, yah delapan, saya tidak ketik. Namun itu bukan karena kehebatan saya dalam menghitung angka angka dalam soal ulangan, tapi itu mungkin saya kira adalah nilai hadiah dari Ibu Guru yang kebetulan dekat dengan saya, sering saya ajak ngobrol diwaktu waktu senggang, sering saya dukung pendapatnya di dalam kelas. Ya sebagai usaha mendongkrak nilai saya yang saya percaya tidak akan lebih tinggi dari angka 5, dan ternyata teknik pendekatan itu berhasil, saya akhirnya bisa memperoleh angka delapan, nilai tertinggi yang pernah saya peroleh dalam mata pelajaran berhitung.
Ok, sekarang kita kembali ke metode Moving Average pada trading forex, dan untuk yang pertama ini kita akan membahas simple moving average ( SMA ), tingkat dasar dari indicator moing average.
MA adalah indicator berjenis trend, yang digunakan untuk menentukan trend yang sedang berlangsung perdagangan forex, penggunaan MA tidak hanya ada dalam dunia trading Forex namun juga luas pada berbagai macam teknik analisa teknikal untuk perdagangan lain, seperti saham dan lain sebagainya.
Moving average mempunyai tiga varian yang berbeda dalam tingkatannya, yaitu Simple Moving Average, Weighted Moving Average dan yang terakhir adalah Exponential Moving Average.
Masing-masing merupakan varian tersebut merupakan metode rata-rata bergerak, hanya saja cara me-rata-ratakannya yang berbeda antara satu denganyang lainnya. Namun dalam cara pembacaannya tetaplah sama, dan semuanya itu mengikuti aturan yang berlaku pada metode Moving Average dasar. Namun pada kenyataannya, sejak awal tahun 2000 an, teknik analisa Moving Average tidak hanya berkembang dalam 3 varian saja, tetapi telah menjadi lebih dari 5 varian yang disesuaikan dengan kegunaannya masing masing.
Namun untuk mempersempit ruang pembahasan dan agar tidak terlalu bingung dalam mempelajarinya, maka kita akan fokus pada hanya pembahasan simple moving average saja, sebagi basic atau tingkat dasar dari analisa teknikal moving average ( MA ).
Simple Moving Average ( SMA ) atau yang sering disebut moving average saja, atau SMA. adalah jenis Moving Average yang paling sederhana, dan tidak menggunakan pembobotannya dalam analisa perhitungan terhadap pergerakan closing price sebuah nilai kurs.
Baca juga : Pesan mulia diantara para penjarah
Meskipun simple dan terlihat sangat sederhana, SMA cukup efektif untuk menentukan atau memprediksi trend yang terjadi pada market atau pasar.
Cara membacanya pun cukup sederhana.
Secara garis besar fungsi dari Simple Moving Average adalah dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:
- Menentukan trend yang akan terjadi.
- Menentukan titik support dan titik resistance.
- Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi dan lebih sukar susah diprediksi.
Pada penggunaannya, Aplikasi MA paling banyak digunakan untuk memprediksi arah trend saja. sedangkan kegunaan untuk menentukan titik support dan resistance, serta untuk memuluskan indicator lain yang terlalu bergerigi, aplikasi MA tidak terlalu banyak digunakan.
Kali ini kegunaan MA akan kita titik beratkan pada kegunaan utamanya, yaitu untuk memprediksi trend saja. fungsi lainnya akan kita coba pelajari lagi di lain kesempatan.
Sekarang mari kita bersama perhatikan Moving Average dengan periode 10 yang diterapkan pada EUR /USD periode 1 hari berikut ini:
Baca juga : Mengapa sifat seperti ini pasti akan membunuhmu
Perhatikan bagian yang telah diberi tanda persegi. Pada saat harga bergerak naik, garis indicator MA berada dibawah dari pergerakan mata uang. Sebaliknya bila garis MA berpotongan dengan candlestick, trend naik berhenti dan dilanjutkan dengan situasi sideways atau mendatar, atau pergerakan menjadi pasif sehingga tidak akan membuat keuntungan bagi trader.
Atau ketika trend naik terjadi, kemudian garis indicator MA menembus candle stick dan berpindah dari bawah menuju keatas, itu merupakan sebuah pertanda bahwa trend naik telah berakhir, untuk kemudian akan dilanjutkan dengan trend turun atau bullish.
Selanjutnya, bagaimana kalau kita menggunakan dua buah indicator SMA dengan dua periode yang berbeda?
Tentu, hasilnya akan sangat menarik. Mari kita lihat :
Dengan penggunaan dua Simple Moving Average dengan dua atau tiga periode yang berbeda, kita diharapkan dapat lebih akurat lagi memprediksikan kemana harga akan bergerak.
Apabila telah terjadi perpotongan antara harga dengan kedua garis SMA, maka akan dipastikan trend harga akan berubah arahnya.
Pada gambar diatas, apabila SMA dengan periode yang lebih kecil-yaitu periode 5 atau 10 ( ditunjukkan dengan garis grafik berwarna merah dan kuning ), jika di gambar-berada dibawah dari garis grafik MA yang periodenya lebih besar, pada gambar diwakili dengan periode 15 dengan garis berwarna biru, maka itu merupakan indikasi harga sedang dalam trend turun. Dan demikian pun sebaliknya, apabila periode lebih kecil berada di atasdari MA periode yang lebih besar, maka trend mata uang sedang dalam tren naik atau uptrend.
Bisa menjad catatan kita juga, bahwa apabila rentang antara kedua SMA semakin besar dan lebar, maka kemungkinan besar trend akan terus berlangsung, namun apabila mulai terjadi penyempitan jarak diantara kedua priode SMA tersebut, dan sampai hingga terjadi perpotongan kembali, dapat kita simpulkan bahwa trend harga yang berlangsung sudah berakhir.
Mengenai rentang waktu periode MA yang dipakai, tidak ada aturan khusus yang menentukan berapa lama sebaiknya periode SMA terbaik dalam usaha menentukan trend dan memprediksi harga. Memang dibutuhkan banyak pengalaman untuk menemukan berapa periode terbaik yang dapat digunakan, karena pergerakan nilai mata yang terus bergerak dimanis, maka proses mencoba, dan mencoba lagi adalah hal yang sangat dianjurkan.
Namun memang dianjurkan, bahwa tidak menggunak periode yang lebih besar diatas 40, karena hal tersebut akan mengurangi sensitivitas SMA dalam menentukan trend harga yang akan berlangsung.
Lebih lengkapnya telah dibuatkan sebuah table, guna mempermudah kita untuk membaca indicator simple moving average ini.
Untuk sementara, hanya sebatas ini bahasan kita mengenai simple moving average atau SMA, semoga pelajaran ini, bisa menjadi penambah pengetahuan kita dalam mengenal forex trading.
Sekali lagi saya ingatkan, artikel ini saya tulis ulang, saya sadur dari sebuah website tentang forex trading, untuk mempermudah diri saya sendiri dalam memahami berbagai macam hal tentang forex trading, termasuk diantaranya Simple Moving Average yang baru saja saya tulis ini.
Salam.
Sumber : Belajarforex.com
Baca juga : Rahasia orang terkaya di Indonesia satu ini
0 Response to "Teori Indikator Simple Moving Average pada trading Forex"
Posting Komentar