Saya tidak mengatakan yang sebenarnya, ini hanya majas





Jika ada seseorang laki laki berkata kepada seorang perempuan cantik yang disukainya dengan kalimat ini :

�� Tidak kusangka hari ini aku akan bertemu bidadari yang cantik jelita, yang rambutnya laksana mayang terurai, yang tatapan matanya mampu meredakan panasnya surya, yang suaranya merdu seumpama nyanyian dari syurga��

Jika anda pernah mendengar kalimat seperti itu, jangan percaya ya�itu 100% gombal mukiyo� ( istilah gombal yang sering dikatakan penduduk kota Magelang dan sekitarnya ).

Dan jangan pula anda langsung mual karena mendengar kalimat seperti itu, itu adalah sebuah rayuan, dan rayuan semacam itu sangat populer pada tahun tahun 60 � 80 an. Kini saja orang orang menganggapnya sebagai ucapan menggelikan dan mungkin ingin muntah mendengarnya, namun dulu, jika ada laki laki yang berani mengucapkan hal itu di depan sang pujaan hatinya, laki laki tersebut sungguh pemberani, di luar konteks apapun reaksi yang si gadis akan berikan.

Daripada mengejek ungkapan semacam itu sebagai sesuatu yang lebay dan berlebihan, mengapa tidak melihatnya sebagai sebuah karya sastra yang perlu dilestarikan karena keindahannya. Dalam bahasa Indonesia, perlumpamaan semacam itu disebut majas.

Menurut ensiklopedia, Majas berarti pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yg membuat cerita itu semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Majas sendiri terdiri dari berbagai macam jenis jenisnya, ada majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan perbandingan. Dan pada postingan kali ini saya hanya ingin bercerita dan mengingat kembali tentang aneka macam majas tersebut.  Namun agar tidak terlampau panjang dan membosankan, kali ini saya akan mengulas khusus pada jenis majas perbandingan saja.

Saya adalah seseorang yang termasuk memfavoritkan pelajaran bahasa Indonesia, saya tidak pernah memperoleh nilai jelek untuk pelajaran yang satu ini, paling hanya angka lima, hehehe� 

Dan saya memperoleh nilai seperti itu, saya pikir itu bukan karena kemampuan dalam memahami mata pelajaran saya yang tidak bagus, namun hanya sebagai bentuk kasih sayang guru saja , agar saya lebih meningkatkan lagi ketekunan saya dalam belajar.

Baiklah mari kita mulai

Majas Perbandingan

Majas perbandingan ini terdiri dari berbagai jenis sub majas, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Majas Alegori: adalah majas yang menyatakan suatu objek dengan cara lain, melalui kiasan        atau   penggambaran.
Contoh :

Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

Pada mulanya ia tidak terlalu memikirkan wanita itu, tapi lama kelamaan bayangan wajah wanita itu laksana baju yang melekat di badannya sendiri, tidak bisa ia lepas, selalu melekat dalam ingatannya.
  • Majas Alusio : Adalah majas  menggunakan pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan,  karena sudah dikenal dan diketahui secara umum.
Contoh :

Sudah hampir satu bulan ini saya tidak melihat batang hidungnya
  • Majas Simile: Adalah jenis majas dengan pengungkapan dengan perbandingan eksplisit dan jelas,  yang dinyatakan dengan kata depan dan juga  penghubung, seperti kata, �bagaikan, umpama, ibarat, laksana, bak, seperti, dan lain lain��
Contoh :

Dalam lingkungan itu kau bagaikanair di daun talas, tidak dapat menyatu dengan keadaan.
Hatinya berperang denga hebat, laksana pertempuran badar sajalayaknya
  • Majas Metafora :  Adalah model gaya bahasa yang pada penggunaannya adalah dengan membandingkan suatu objek dengan objel lainnya,  karena memang memiliki sifat sifat yang sama atau mirip.
Contoh:

Gelapnya malam ini seperti di dalam perut bumi saja layaknya, karena mahkota malam enggan bersinar
  • Majas Antrofomorfisme : adalah jenis lain dari pengembangan majas metafora yang pada penerapannya, menggunakan kata sifat atau bentuk lain  ang berhubungan erat dengan sifat manusia dan untuk hal yang bukan manusia.
Contoh :
Pepohonan ini seperti mengawasiku sedari tadi, kemanapun aku melangkah ia selalu menoleh
  • Majas Sinestesia :  Adalah sebuah majas yang dikatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra, yang dituturkan lewat ungkapan rasa indra yang lain.
Contoh:
Dengan sangat teliti, Bibi mengendus setiap buah mangga yang baru diambil dari kebun Paman, untuk mencari yang berbau manis, untuk diberikannya kepadaku ( Bau ; adalah untuk indera penciuman, dan Manis : adalah rasa untuk indera perasa lidah )
  • Majas Metafora : Adalah jenis majas yang digunakan dengan gaya pengungkapan berupa penggunaan nama untuk objek benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut, identifikasi khusus,
Contoh:
Sejak membeli bebek, ia tidak pernah mau jalan kaki lagi meskipun hanya untuk ke warung ( bebek : identifikasi motor bebek )
  • Majas Litotes : Adalah majas dengan ungkapan gaya bahasa berupa penurunan kualitas suatu fakta dan kejadian yang sebenarnya dengan tujuan untuk  merendahkan diri.
Contoh:
Sudilah kiranya jika ada waktu untuk mampir di gubuk kami yang sederhana ini
  • Majas  Hiperbola : Ini banyak yan sering kita temukan yanitu sebuah gaya bahasa yang pengungkapannya cenderung melebih-lebihkan dari kenyataan sebenarnya, sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal lagi untuk dicerna.
Contoh:
Tidak tahan lagi saya dibuatnya, setiap malam saya menangis saja, tidak perduli dia dengan air mata saya yang sudah laksana sungai Mahakam saja ini.
  • Majas Personifikasi : Ini juga jenis majas yang banyak dikenal dalam masyarakat kita, Majas personifikasi adalah pengungkapan dengan menggunakan perilaku atau sifat manusia, yang diberikan kepada sesuatu benda yang bukanlah manusia.
Contoh:
Rembulan purnama malam ini seolah menatapku dengan penuh cinta dan sayang 
  • Majas Pars pro toto : adalah majas yang mengungkapkan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek yang ada.
Contoh:
Sebelas orang itu bertanding denan penuh semanat untuk seluruh negeri Indonesia
  • Majas  Totem Pro Parte :Ialah pengungkapan yang menyebutkan keseluruhan objek dari suatu maksud, padahal yang dimaksud sebenarnya hanyalah sebagiannya saja. 
Contoh:
Kampun tengah dan kampung timur telah berhadap hadapan dalam pertandingan sepakbola antarkampung tersebut.
  • Majas Eufimisme : Adalah jenis gaya bahasa yan banyak pula diterapkan dalam penamaan tempat tempat yan dirasa tabu jika disebut secara lansung, secara singkat majas eufimisme adalah jenis pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar, diganti dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus untuk didengar dan diucapkan.
Contoh: Tadi ia pergi ke kamar kecil untuk keperluan perutnya 
  • Majas Fabel : Adalah sebuah pernyataan perilaku binatang yangdisifatkan seperti sifat  manusia yang dapat berpikir dan berbicara.
Contoh: Singa itu diam saja mengintai, sedang merumuskan teknik strategis untuk bisa menjatuhkan kerbau besar didepannya itu.
  • Majas Eponim : Adalah gaya bahasa yang menjadikan nama orang sebagai perwakilan sebuah tempat tempat.
Contoh: Ke Sudirman yuk, di sana sedang ada konser musik ( Sudirman mewakili sebuah tempat Jl. Jend Sudirman )


Demikianlah beberapa jenis majas atau gaya bahasa yang sering kita temui dalam percakapan sehari hari, kita mempelajari ini semoga dapat berguna untuk menambah wawasan dan khasanah pengetahuan kita tentang betapa kayanya kesusastraan bangsa kita, juga harapannya bisa  menambah kecintaan kita terhadap bangsa kita yang indah ini.

Salam.


0 Response to "Saya tidak mengatakan yang sebenarnya, ini hanya majas"

Posting Komentar