Sebagai seorang laki laki, anda tidak terlahir secara kebetulan, ini tugas anda





Salam sahabat semua, semoga tetap sehat senantiasa ya..

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kabar dari kampung saya di Sumatera sana, tentang seorang laki laki yang seringkali menyakiti hati dan perasaan isterinya, sehingga sang isteri sering mengeluhkan hal ini kepada saudaranya, dan karena dalam lingkup kampung yang kecil dan tingkat kekeluargaan yang tinggi, maka berita semacam ini dengan cepat  meluas, bahkan untuk anggota kampung yang jauh dirantau seperti saya. 

Ini bukan ghibah, atau menjelek jelekkan orang lain, namun saya akan mencoba mengajak sahabat pembaca semua untuk, melihat permasalah seperti ini dari sudut pandang yang berbeda, sudut pandang seorang laki laki, melihat laki laki lain yang notabene seorang suami, memperlakukan anggota keluarganya secara tidak hormat.

Menyampaikan ini, terlebih lebih bagi anda yang mungkin pernah melihat hal ini secara langsung, bukanlah hal yang membuat hati kita akan nyaman. Bagaimana suasana hati kita menyaksikan seorang laki laki, yang pada kenyataannya berperan sebagai seorang suami, juga seorang ayah, namun berlaku buruk pada anggota keluarganya, alih alih memberi teladan yang baik, malah menyiksa dan menyakiti perasaan dan hati mereka.

Masih banyak lelaki merasa berjiwa �pendekar� yang terlahir di tahun tahun sekitar 70 an, yang masih menganggap bahwa salah satu peran seorang laki laki di dunia ini adalah bertarung dan berkelahi, apalah lagi terlahir di sebuah daerah yang terkenal keras dan ganas, seperti beberapa tempat angker pulau Sumatera, yang terkenal dengan bajing loncatnya. Anggapan bahwa salah satu peran dasar laki laki adalah untuk bertarung secara fisik, masih bercokol di otak otak yang bebal menerima bahwa banyak hal yang bisa dilakukan seorang laki laki selain hanya berkelahi.

Adalah sebuah kesalahan besar jika kita menganggap diri kita laki, kemudian menyangka bahwa tugas kita lahir di dunia ini hanya sebagai sebuah komponen daging dan darah  yang diciptakan untuk mengungguli mahkluk yang bernama wanita. 

Yang jika telah menjadi seorang suami merasa bahwa tugas utamanya hanyalah mencari nafkah keluarga saja, selebihnya ia bebas melakukan apapun yang ia mau, meskipun itu membuat orang orang yang mencintainya tersakiti secara fisik dan juga perasaan. Padahal ada banyak tugas lain dari seorang yang menyebut dirinya laki laki, utamanya yang telah menjadi seorang suami dan juga ayah bagi anak anaknya. 

Belajar dari apa yang saya lihat dan saya dengar tentang prilaku seorang suami yang lebih sering dan terbiasa menyakiti perasaan anak isterinya, berikut yang bisa saya simpulkan tentang apa apa yang mesti dilakukan seorang laki laki dalam artian tugasnya sebagai suami dan ayah :

  • Menafkahi anak isterinya dengan nafkah terbaik semampu yang ia bisa lakukan, hal ini mencakup kehalalannya, jumlahnya, jenisnya, dan kualitasnya. Namun kata terbaik dalam hal ini jangan pula dianotasikan sebagai kata � mahal �, karena akan kurang tepat, karena yang terbaik belum tentu yang paling mahal, dan yang murah pun belum tentu yang terburuk.

  • Memberi pendidikan terbaik dari sisi teladan untuk anak isterinya, seorang suami hendaknya mampu menjadi teladan  yang pantas ditiru oleh anak isterinya, teladan yang mampu membangkitkan kebanggaan pada orang orang yang mengikutinya, sebuah contoh hidup yang menjadi figur sosok yang dihormati dan diikuti.

  • Memastikan anak isterinya mengerti agama dan hukum hukum dasarnya, dan sebagai muslim in adalah sebuah tanggung jawab yang berada pada urutan paling awal, paling pokok, bagaimana seorang Ayah, laki laki, seorang suami, harus menjadi imam yang sungguh sungguh membimbing anak isterinya dalam pengetahuan agama, dan aplikasi yang tepat dalam kehidupan mereka. Persis seperti yang dicontohkan Lukmanul Hakim dalam satu surat yang disebutkan dalam Al-quran.
  • Melindungi anak isterinya dari segala bentuk gangguan, gangguan ini baik yang bersifat fisik maupun mental, psikis, phisikologis, dan kejiwaan mereka. Melindungi dari gangguan fisik yang datang dari luar, mungkin seorang ayah dan suami akan dapat segera memahaminya, dan tanpa ia pelajari pun adalah naluri akan mereka aplikasikan. Namun, melindungi anak isteri dari gangguan fisik dan kejiwaan yang datangnya dari dalam rumah itu sendiri, atau dengan kata lain dari dirinya sendiri, seorang suami dan ayah kerap lupa. Merekalah yang menyebabkan anak dan isterinya tertekan dengan apa yang ia lakukan sendiri.

Sedikit uraian ini yang sangat singkat ini merupakan sebuah pengingat bagi kita, yang laki laki, yang telah menjadi suami, yang sudah menjadi ayah, bahwa tugas laki laki terlahir di dunia ini, bukan hanya untuk berkelahi, baku hantam saja, bukan hanya untuk mengungguli lawan jenisnya saja, dan utamanya lagi bukanlah untuk menjadi penyebab air mata dan tangis orang orang yang menyayanginya, anak anak dan isterinya sendiri.

Laki laki yang menjadikan air mata dan tangis anak isterinya karena sifat dan tingkah lakunya, sebagai sebuah keseharian yang dengan keadaan itu mereka dibesarkan, maka mohon maaf, seorang laki laki seperti itu tidak lebih dari sekedar sekarung sampah, ia tidak akan bertambah nilainya, sebelum ia mampu mengubah sikap dan prilakunya terhadap anak isterinya.

Semoga ini menjadi pengingat untuk kita, khususnya yang laki laki, bahwa kita tidak kebetulan terlahir di dunia ini, kita memiliki tugas dan kewajiban yang harus kita penuhi.



Salam.

0 Response to "Sebagai seorang laki laki, anda tidak terlahir secara kebetulan, ini tugas anda"

Posting Komentar