Jika cawanmu telah terisi penuh, engkau tidak dapat menampung minuman lain lagi





Pernahkah kawan semua mendengar sebuah ungkapan 

� Jika cangkir kita telah terisi penuh, kita tidak menuangkan minuman lagi kedalamnya��

Kalimat sederhana ini, dimaksudkan untuk mengungkapkan sebuah teori yang sangat simple, sama halnya dengan ungkapan yang mengatakan bahwa air hanya akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Maksudnya dapat menjadi bermacam � macam, tergantung dari sisi mana kita ingin menterjemahkannya yang dapat disesuaikan dengan sudut pandang kita. Namun kali ini, sebagai seseorang yang harus banyak belajar, maka kali ini kita hanya akan mencoba mengobrol tentang proses belajar untuk tumbuh dan berkembang dalam kehidupan kita ini. Yang pada hakikatnya sebenarnya adalah tentang kemampuan hati dan pikiran untuk menyerap ilmu dan pelajaran untuk pengembangan kemampuan diri.

Ada sebuah cerita yang bisa melukiskan hal ini.

Seorang pemuda berprofesi sebagai pengusaha muda, sebut saja namanya Tom, memiliki seorang saudara dari pihak isterinya, atau bisa kita sebut iparnya dalam bahasa Indonesia, yang bernama Pete, si Pete ini adalah seorang professional dan expert dalam hal bisnis internet, atau internet marketing.

Semestinya Pete dan Tom dapat menjadi teman sharing yang baik, namun kekakuan sempat terjadi beberapa lama diantara mereka dengan alasan dan penyebab sudut pandang yang sangat idealis dari seorang Tom. 

Tom adalah seorang yang tegas dalam bersikap, keras dan kokoh dalam mempertahankan pendapat, ia termasuk pribadi yang tidak mudah mentolerir sebuah kesalahan besar yang dilakukan oleh orang orang yang sebenarnya telah mengetahui bahwa ia berbuat salah. Pada awal perkenalannya dengan Pete, melalui banyak hal yang ia lihat dan perhatikan, Tom mendapati Pete melakukan banyak hal yang membuatnya terusik secara naluri dan perasaan. Contohnya Pete adalah pribadi yang sering melakukan trik menyuap dan menyogok untuk kelancaran urusannya, dan Tom adalah pribadi yang sangat anti dengan hal tersebut. Kemudian, jika Pete adalah seorang suami yang dengan sembunyi sembunyi berani menduakan isterinya, maka Tom adalah pribadi yang sangat menjunjung tinggi isteri dan rasa cinta kasih diantara mereka.

Kemudian lagi, Pete termasuk tipe orang yang pandai berbicara, yang manis di bibir memutar kata, balik belakang lain bicara, maka Tom adalah pribadi yang blak blakan, apa yang ia katakan melalui bibirnya, itu jugalah yang sedang ada dalam hatinya. Pete akan berusaha � membeli� semua yang ia ingin taklukkan dengan uang dan budi bahasa yang super indah di dengar, alias bisa disebut menjilat dan gratifikasi, menyuap dalam tensi yang lebih professional, maka Tom adalah pribadi yang melihat semua itu dengan sudut pandang rasa muak.

Karena hal itu di setiap pertemuan keluarga, Tom dan Pete yang notabene sama sama pengusaha,  hanya terlibat percakapan dalam hal hal yang biasa saja, basa basi semata. Berbicara hanya untuk sekedar bertegur sapa saja, selebihnya hanya diam, dan mungkin juga terkurung dalam kata � saling mengerti saja � .
 
Dalam mempertahankan pendapatnya Tom adalah pribadi yang lebih defensive, ia termasuk pribadi yang sangat kuat bertahan. 

Dan kekakuan hubungan antara Pete dan Tom pun berlalu beberapa lama.

Hingga suatu ketika, bisnis yang dijalani Tom sedang terpuruk dan ia mengalami kemerosotan yang besar, beberapa manuver dan teknik konvensional yang ia coba mengokohkan bisnisnya selalu tumbang, hingga banyak orang menyarankannya untuk mencoba mengadopsi teknik internet marketing, untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan berkembang, yang lebih sesuai untuk jenis pasar yang akan ia tembak.

Hal itu mengingatkan Tom pada Pete, mulanya ia masih sangat menjaga ego dan pendiriannya untuk tidak mau berurusan dengan Pete. Namun, banyak hal yang membuatnya harus berpikir ulang dan membuang jauh jauh sifat arogansinya, ia harus mengosongkan cangkir di hatinya agar dapat menyerap ilmu baru, ia harus membuang ego, rasa menjadi pribadi benar, paling bersih, merasa sudah mengetahui semuanya, hingga membuatnya menutup diri dari mendengarkan dan menyerap ilmu dari orang lain.

Pete mungkin memang salah, namun bukan berarti Tom adalah yang paling benar, Pete memang melakukan metode pendekatan dengan cara yang Tom sangat benci, namun itu bukan berarti ia bebas dan berhak menghakimi Pete dengan ukuran dirinya sendiri, pendek kata, orang lain bisa saja berbuat salah, dan hal itu belum tentu membuktikan bahwa kitalah yang paling benar, jangan sampai sebuah kekeliruan yang dilakukan oleh orang lain, membuat diri kita seolah suci dari kesalahan, sehingga merasa penuh, dan sama sekali tidak membutuhkan pelaaran dan ilmu apapun lagi, karena itu adalah sebuah kesombongan.

Setelah banyak merenung, Tom akhirnya mulai membuka diri dengan Pete, ia mulai bisa menerima beberapa hal di orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang ada di dirinya.  Tom mulai mengosongkan cangkirnya lagi, memposisikan diri sebagai seseorang yang belum mengetahui banyak hal, sehingga membutuhkan banyak pelajaran dan ilmu baru dari orang lain, tidak terkecuali Pete, saudara ipar yang selama ini ia sangat antipati.


**
Itu adalah sebuah contoh sederhana untuk menjelaskan ungkapan bahwa cangkir yang penuh tidak akan bisa di isi dengan minuman lain lagi, bahwa hati yang merasa seolah sudah mengetahui segalanya, tidak akan bisa menyerap ilmu baru lagi darimana saja ia berasal.

Sejalan pula dengan ungkapan bahwa, kesombongan tidak akan membawa kita kemana mana, kecuali kebinasaan. Bahwa jika orang sudah merasa tidak butuh belajar dengan orang lain lagi, sudah dapat dipastikan ia sedang dikuasai penyakit kesombongan, orang sombong tidak akan berkembang, tidak akan bertumbuh, tidak akan menjadi lebih bijak, juga tidak akan menjadi lebih bermanfaat untuk sesama, meskipun ia bertambah kaya harta bendanya.

Dalam hal menuntut ilmu, mengembangkan diri, tidak ada yang lebih baik daripada menganggap diri kita adalah pribadi yang �bodoh�, pribadi yang kosong, pribadi yang siap di isi ilmu baru, seperti sebuah cawan yang kosong, yang menanti di isi minuman�



Salam.

0 Response to "Jika cawanmu telah terisi penuh, engkau tidak dapat menampung minuman lain lagi"

Posting Komentar