Lupakan saja niat untuk merantau jika kamu masih melakukan hal ini

Pamit merantau



Mari merantau

Apakah kamu tinggal di kampung..? atau di daerah yang lumayan jauh dari kota besar..? pasti pernah terlintas dipikiranmu keinginan untuk merantau ke daerah lain ya.?

Merantau adalah sebuah budaya yang sangat mendidik sekali, dahulu budaya ini sangat populer di kalangan masyarakat Melayu Sumatera, khususnya lagi Sumatera Barat. Jika seorang anak laki laki telah mencapai usia menginjak dewasa, maka ia di �wajibkan� merantau, agar benar benar bisa belajar dan berguru secara langsung pada kehidupan yang sesungguhnya. 

Merantau memiliki banyak tujuan dan macamnya, ada yang merantau karena menuntut ilmu, ada yang merantau untuk mencari  nafkah, dan ada pula yang merantau hanya untuk mencari pengalaman saja. Apapun jenis dari tujuan dari perantauan ini, maka pendidikan secara langsung yang berasal dari pengalaman, pergaulan, dan pelajaran hidup akan memberi dampak yang sangat signifikan pada diri seorang perantau.

Sangat banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan merantau ini, kemandirian, pengalaman, ilmu, pandangan hidup, dan juga peluang nafkah yang lebih baik daripada  daerah asal. Sehingga banyak memang anak anak muda yang berkeinginan merantau dari kampung halamannya, dewasa ini, pilihan merantau bukan hanya milik anak laki laki saja, banyak pula perempuan yang telah memberanikan diri untuk merantau, dan tidak sedikit juga diantara mereka yang telah sukses dan berhasil dalam perantauannya.


Manfaat merantau

Saya masih mengingat sebuah nasehat yang diberikan untuk saya tatkala memutuskan merantau sekitar 8 tahun lalu, nasehat ini diberikan oleh salah seorang kakak, yang pernah juga merasakan pahit manisnya dunia perantauan,  nasehatnya kira kira begini;

 �� Ada tiga hal yang harus menjadi tujuan saat merantau, yang pertama untuk mengubah hidup menjadi lebih baik, ini yang berkaitan dengan memperoleh nafkah yang lebih baik daripada di kampung halaman, yang kedua jika kamu belum bisa mendapatkan nafkah yang lebih baik, maka carilah ilmu yang bermanfaat, ilmu adalah sesuatu yang tidak pernah usang, semakin diasah semakin tajam, semakin digunakan semakin ia bagus, dan yang ketiga jika nafkah dan ilmu belum bisa kamu kejar, maka carilah teman sebanyak mungkin, belajarlah dari pergaulan��

Jika dirinci secara satu satu, berikut ada beberapa manfaat merantau yang bisa kita rasakan 

  • Pertama, Menumbuhkan jiwa mandiri, Merantau adalah sebuah proses melangkah keluar dari kotak kenyamanan dan perlindungan keluarga, jika selama ini di kampung halaman segala sesuatu sudah �siap saji� dan tinggal dimanfaatkan saja, seperti makanan setiap hari sudah ada di meja, dimasak oleh Ibunda, uang belanja tinggal minta kepada bapak, ada sedikit permasalahan tinggal minta diselesaikan oleh kakak, maka di perantauan tidak adal hal yang semacam itu lagi, kita harus berusaha untuk bisa makan, kita mesti giat jika ingin punya uang belanja, dan kita pun mesti pandai dalam menyesuaikan diri dengan pergaulan.
  • Kedua, Menghadirkan keberanian, dalam perantauan segala sesuatu kita dituntut untuk dapat menyelesaikan sendiri, dan untuk dapat melakukan hal tersebut, tentu kita akan terpupuk dengan sendirinya keberanian untuk melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum kita lakukan sebelumnya, serta keberanian yang menuntut kita untuk dapat mengembangkan diri lebih baik lagi.
  • Ketiga, Menemukan saudara yang sesungguhnya, saudara yang dikampung yang kandung, yang sepupu, keponakan, kakak, adik, paman, bibi, adalah saudara sedarah, kita besaudara karena kita memang terlahir dalam satu rumpun keturunan yang sama. Namun saudara yang akan kita temui di perantauan, kadang implementasinya lebih dekat daripada hubungan sedarah. Seorang kenalan atau teman dalam perantauan, jika telah terjalin tali persaudaraan diantaranya, maka itu bukan karena satu keturunan, satu suku, atau pula satu daerah asal, namun mereka menjadi saudara karena budi pekerti, karena karakter, dan karena prilaku.  Dan persaudaraan yang seperti ini, tidak akan terpengaruh oleh keadaan yang sulit, ataupun uang yang sedang berkurang.
  • Ke empat. Mengubah cara pandang hidup, hampir 100 % dunia perantauan akan mengubah cara pandang seseorang dalam melihat hidup ini, pengalaman yang mulai banyak, pergaulan yang mulai luas, banyak yang dilihat oleh mata, juga riuh rendah yang didengar oleh telinga, akan memberi banyak referensi baru kepada kita, yang tentu saja jauh berbeda dari apa yang biasa kita temui di kampung halaman. Dan tentu ini akan mengubah  tentang cara pandang kita dalam melihat hidup ini.
  • Kelima, Memupuk jiwa religius, dalam dunia baru yang kita belum memiliki kerabat didalamnya, belum mempunyai tempat mengadu dan berkeluh kesah, maka tidak ada pelarian dalam mencurahkan segala kegelisahan dan rasa khawatir kecuali untuk kian banyak berpasrah kepada Allah SWT, dan ini secara otomatis akan meningkatkan semangat dan jiwa religius kita.
         Serta  masih akan banyak manfaat � manfaat lainnya yang akan kita dapatkan dengan memutuskan untuk merantau�
Melangkahlah meninggalkan zona nyaman kampung halaman


Kekeliruan fatal dalam merantau

Di balik banyaknya hikmah dan manfaat dalam keputusan seorang pemuda untuk pergi  merantau, banyak pula diantara mereka yang ragu dan  takut untuk memutuskan merantau, pertanyaan pertanyaan klasik dan fundamental seperti ; bagaimana nanti kalau begini..?, bagaimana nanti kalau begitu, bagaimana nanti jika belum dapat kerja, bagaimana jika uang kita habis, bagaimana kalau nggak bisa pulang� dan sebagainya, dan sebagainya.

Bagi  orang yang telah lama merantau mungkin pertanyaan semacam itu terkesan lucu dan aneh saja, hanya bentuk ketakutan dan keraguan mereka untuk mencoba masuk ke dunia baru, meninggalkan zona aman mereka selama ini.

Namun ada satu  hal yang sangat penting menurut pengalaman saya, dalam memutuskan keinginan untuk merantau, saya bahkan butuh waktu hampir 3 tahun untuk merenungi hal ini, mendapatkan pelajaran dari kehidupan,  dan akhirnya sampai bisa menarik sebuah  kesimpulan. Tiga tahun tentu bukan waktu yang sebentar untuk dapat menarik sebuah kesimpulan dalam melihat permasalahan, namun demikianlah, tidak mudah untuk melepas pemikiran pemikiran dari kampung halaman yang masih saja menutupi banyak cara pandang saya.

Dan saya tidak ingin adik adik saya, keponakan, saudara, atau siapun juga yang memutuskan untuk merantau masih memiliki pikiran semacam ini, karena itu saya akan membagikan di blog yang sederhana ini, semoga kita bersama dapat mengambil pelajarannya.

Bahwa satu saja hal yang sangat berbahaya jika tetap kita bawa saat memutuskan untuk merantau, hal itu ialah sikap yang terlalu mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalah kita

Ketika masih di kampung halaman, saat angan angan untuk merantau memenuhi kepala saya, saya banyak mendoktrin diri sendiri,  atau kata lainnya terdoktrin oleh lingkungan dan cara pandang masyarakat disekitarnya, bahwa di perantauan nanti, banyak saudara saudara yang akan membantu, kebetulan saya memilki beberapa saudara dari pihak ayah dan ibu yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia, dan pemikiran bahwa mereka akan membuat jalan saya lebih mudah untuk mencapai tujuan yang saya inginkan, benar benar meracuni pikiran saya pada tingkat yang mengkhawatirkan.

�� Jangan khawatir kakakmu yang di kota Anu seorang pengusaha kok, dia bisa dengan mudah membantumu��

gampang, banyak kakakmu itu pegawai semua, nanti kamu tinggal pilih mau kerja dimana��

� Kalau kamu mau jadi tentara gampang, mau jadi polisi juga mudah, mau jadi pegawai juga gampang dicarikan, kita semua punya saudara saudara orang orang hebat kok disana��

 Kalimat kalimat seperti itu seringkali saya dengar selama di kampung, sehingga rasa optimis saya untuk berangkat merantau sungguh menggelora, bayangan akan �kesuksesan� yang akan sangat cepat diraih dengan bantuan sanak saudara yang jadi ini dan jadi itu, memenuhi kepala saya. Hingga akhirnya sayapun berangkat merantau selepas tamat SLTA.

Dan ternyata kenyataannya sungguh berbeda.

Memang benar ada saudara yang jadi pengusaha, pegawai, tentara, polisi, kepala dinas anu, kepala bidang ini, namun mereka pun memilki kehidupan mereka sendiri, memilki prioritas mereka sendiri, dan impian untuk memperoleh kenyamanan dengan cepat, pekerjaan enak bergaji tinggi, profesi bersih penuh gengsi, akhirnya menguap, dan tidak pernah terwujud. Dan hal itu mulai mengajarkan saya, bahwa lebih banyak rencana dan keinginan yang tidak sesuai harapan, dan bahwa sikap mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan masalah kita, adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal.

Beberapa lama saya terombang ambing dalam buaian impian yang kian lama kian buram, kemudian akhirnya benar benar menghilang. Dan dalam ketidak pastian itu pula yang menjadi sekolah buat saya, yang hikmahnya dan pelajarannya sangat saya rasa beberapa waktu setelah itu, perlahan lahan kesadaran bahwa tidak ada yang dapat kita andalkan selain diri kita sendiri mulai membentuk dalam diri saya, dan secara perlahan pula kekecewaan karena impian mudah yang tidak pernah terwujud itu mulai berangsur hilang, tergantikan oleh kesadaran, dan spirit untuk berjuang secara lebih baik.
Jangan pernah menyerah dengan segala keadaan

Tentu saya  juga masih jauh dari kesuksesan, masih butuh perjalanan panjang menuju kesana. Namun, saya mulai bisa melihat dunia dengan cara pandang yang lebih baik sekarang, lebih luas, lebih kontemporer, lebih yakin dan percaya, bahwa segala sesuatunya adalah sebuah skenario Allah SWT yang kita harus berpasrah padanya dalam sebaik baiknya doa dan ikhtiar.

Selain itu, Saya pun telah menemukan beberapa orang saudara yang terpaut karena budi pekerti, yang tidak pernah meninggalkan saya ketika kondisi sulit, seperti ikhlasnya mereka menyertai saya ketika kondisi saya sedang menyenangkan..

Sekali lagi, untuk yang memiliki niat merantau, hindarilah kesalahan seperti yang saya lakukan dahulu, menempatkan harapan dan cita cita kita pada pundak dan tangan orang lain, mengandalkan mereka untuk menyelesaikan masalah dan persoalan kita. 

Ambillah bagianmu, berjuanglah, juga belajarlah, kesuksesan adalah perjalanan panjang, menuju titik dimana kita sudah mampu berbagi manfaat secara signifikan. Hiduplah dengan ksatria, dengan jiwa jiwa pejuang, yang gagah, dan siap menang dan kalah, yang senantiasa belajar dari kekalahan, yang juga kian rendah hati dengan kemenangan...



Salam.
Please share and coment jika bermanfaat.

0 Response to "Lupakan saja niat untuk merantau jika kamu masih melakukan hal ini"

Posting Komentar