�� If you want kill me because my skin colour, because my religion, you can do it. But, let me ask somethings to you, before you pull the trigger of your gun and send the bullet to my head. If I�m died, are you become a winner, are your hostility will be end, are your sorrow because my skin colour, because my religion will be finish�? �.
�� There are thousand and million peoples out there like me, had skin colour like me, worship the God like me, practice the religion like me. So, if you want vanish your hostility, you must kill all of them, are you will do that brother�?�
�� actually, the root of problem is your heart, is your mind, and your soul. Please, go to looking for the truth my brother, you will find your medicine to recover your paintful��.
I can�t speak and write English very good, so please apologize, if something wrong with the sentences..
Saya menemukan kurang lebih beberapa kalimat di atas dalam sebuah film berjudul Supremacy, diangkat dari kisah nyata yang menceritakan kebencian seorang pengikut fanatic nazi terhadap warga kulit berwarna.
Seorang narapidana baru saja keluar dari penjara setelah dikurung dalam selama 15 tahun, namun mata hatinya yang buta, membuatnya kembali masuk penjara 48 jam setelah ia bebas. Dalam perjalanan menuju ke sebuah tempat, ia menembak mati seorang polisi kulit hitam, hingga akhirnya ia kembali menjadi buron, dan tertangkap di sebuah rumah warga kulit hitam juga.
Film ini awalnya membosankan, namun setelah mendengar kata kata seorang kakek pemilik rumah di mana si buron ditangkap kembali, saya menyadari ternyata film ini menyisipkan makna yang sangat dalam ceritanya.
Jake Tully, adalah seorang yang tergabung dalam persaudaraan bangsa Arya, sebuah kelompok persaudaraan fanatik, ekstrimis, dan radikal dari orang orang yang menganggap diri mereka ras bangsa paling mulia dan kuat di dunia. Kelompok persaudaraan ini menebar kebencian dengan membunuh orang orang yang mereka benci, kulit hitam utamanya, yang mereka sebut dengan stupid nigger.
Drama penyanderaan dalam rumah warga kulit hitam tersebut berlangsung cukup lama, dan drama inilah yang menjadi kisah inti dalam film ini.
Namun, setelah keadaan sudah dapat ia kendalikan lagi, di mana posisi dan swat sudah mengurung rumah dari segala penjuru, Jake Tully mulai kehilangan kontroll dan bertindak kalap, mengancam untuk membunuh seisi rumah. Tetapi setelah Sobecki, orang yang paling ia hormati dalam kelompok persaudaraannya, meninggalkannya begitu saja melalui sambungan pesawat telepon. Dan teman perempuannya juga malah menyerah dan mengaku sebagai Sandra. Tully mulai goyah, ia tidak tahu harus melakukan apa di tengah situasi genting yang akan merenggut nyawanya.
Dan saat itulah, si kakek kulit hitam, berbicara dengan penuh makna kepadanya.
�� Jika kamu ingin membunuh saya karena warna kulit saya, karena agama yang saya anut, karena kepercayaan yang saya jalankan. Silahkan, kamu bisa melakukannya. Namun, sebelum kamu menarik pelatuk senapan dan meledakkan kepala saya, izinkan saya bertanya kepadamu�, Setelah saya mati, apakah kamu akan menjadi pemenang, apakah kebencianmu akan berakhir, apakah penderitaanmu karena warna kulit saya, karena agama saya juga akan ikut sirna�?�.
�� ada jutaan orang di luar sana yang memiliki warna kulit seperti saya, ada juga miliaran orang yang menyembah Tuhan seperti yang saya sembah, beribadah seperti yang saya lakukan, jadi untuk mengakhiri semua kebencian dan penderitaanmu, kamu harus akan membunuh mereka semua, apakah kamu akan melakukan itu saudaraku�?�
�� Sebenarnya, akar dari permasalahan adalah hatimu, dalam pikiranmu, dan dalam jiwamu. Carilah kebenaran wahai saudaraku, kebenaran lah yang akan menyembuhkan semua penyakit dan penderitaanmu��.
Islamophopia is your suffering, is your sorrow, is your paintful
Marak di negara negara Eropa, Amerika, dan juga Asia, sebuah pemikiran dan gelombang islamophobia. Gelombang ketakutan akan islam, gelombang extra waspada dan jealous tingkat tinggi dalam memyambut dan menyikapi perkembangan islam.
Negara negara islam diserang, diteror, dihujani bom, rakyatnya dibunuh, haknya dirampas, kehormatannya direnggut, kemuliaannya berusaha diinjak- injak. Sedikit saja mengemuka isu terorisme, yang akan langsung dijadikan kambing hitam adalah umat islam.
Why,,?
Saat seorang pria non muslim berjuang mengangkat senjata melawan kejahatan yang memporak porandakan kehidupan mereka, itu disebut patriotic dan defence. Namun jika pemuda islam yang menggenggam batu, melemparkannya kepada para prajurit zionis Israel yang menggusur rumah mereka, menembaki saudara mereka, melecehkan ibu mereka, maka itu disebut terorisme dan kejahatan.
Jika ada seorang pria dari luar islam yang memiliki isteri hingga puluhan orang, maka itu disebut budaya, disebut sebagai culture. Namun jika orang islam yang melakukannya, maka ia disebut seorang yang mengintimidasi perempuan, tidak menghargai nilai HAM, dan telah melakukan penistaan.
Why,, mengapa..?
Mengapa banyak orang begitu takut dengan perkembangan islam.?
Islam bukanlah sesuatu yang berbahaya, islam adalah rahmat bagi semesta alam, islam adalah sebuah kesempurnaan dalam meniti kehidupan.
Mengapa harus takut, mengapa harus membenci, mengapa harus dengki yang sedemikian rupa..?
Ya, seperti dalam Supremacy, saya juga ingin mengatakan hal ini kepada siapapun yang merasa mengidap penyakit islamophobia. Anybody who talk about islam is terrorism, talk about islam is danger, talk about islam is threat to world peace.
Actually, the root of problem is yours, your mind, your heart, and your soul. Please go to looking for the truth about islam my brothers, in Qur�an and hadits.
Don�t judge the car from the driver.
Maybe some peoples of islam drink of alcohol more than you, maybe some peoples of islam stolen the money more than you. But you can�t judge the islam from that, once more time, please read the qur�an and hadits. And you will find the real islam.
Salam.
Please share and coment if you like this article
Baca Juga : Mockingjay from Palestine
0 Response to "Kill but not defeat, membunuh musuh tapi tidak mengalahkannya"
Posting Komentar