Menanti kehadiran buah hati adalah sebuah anugrah yang luar biasa, ketika menikmati masa penantian sembari terus mengamati perut dan kandungan isteri yang semakin membesar, membuat seorang suami bangga sekaligus juga menjadi bahagia, dan pada saat yang sama juga deg degan. Perasaan yang campur aduk ini bisa dimengerti lantaran kita tahu,bagaimana berharapnya seorang suami dan isteri akan seorang bayi yang sehat, mungil, lucu untuk segera mewarnai kehidupan mereka.
Deg degan terkadang saat USG berlangsung, apakah pertumbuhannya normal, apakah ia baik baik saja, apakah posisinya sudah benar, dan apakah jenis kelaminnya persis seperti yang diharapkan selama ini. Karena tidak sedikit pula, yang kecele dengan perkiraan jenis kelamin ini, saat USG, dengan pasti sang Dokter mengatakan sang jabang bayi adalah perempuan, namun ketika hari lahirnya tiba, yang justru muncul adalah bayi mungil berjenis kelamin laki laki.
Pun banyak pula kejadian, pada saat USG berlangsung dipastikan bayi dalam kandungan adalah seorang anak laki laki, si ayah dan Ibu pun membenarkan dengan melihat gejala gejala non medis dalam keseharian si Ibu selama mengandung, seperti lebih suka hal hal yang bersifat laki laki, semacam tidak begitu peduli pada penampilan, lebih sering mengabaikan proses berdandan, dan lainnya, yang semua indikasi ini menjadikan keyakinan suami dan isteri menjadi lebih kuat bahwa ia akan memilki seorang anak laki laki.
Namun semua berubah saat hari bersalin tiba, yang menangis dengan kencang memecah keharuan justru seorang bayi mungil cantik dengan jenis kelamin perempuan.
Sungguh hanya Allah Yang Maha Memberi karunia keturunan, memberi anak laki laki kepada yang Ia kehendaki, juga memberi anak perempuan kepada yang Ia kehendaki, dan menjadikan mandul pun kepada yang Ia kehendaki.
Barokallah, Sungguh hanya kepada Allah SWT, segala sanjung dan puji.
Sebagai seorang ayah pula dari seorang gadis cantik kecil berumur kurang dari dua tahun yang enerjik dan aktifnya bukan main. Saya ingin berbagi suatu hal yang kelihatannya remeh saja, namun belakangan ini memberi saya arti yang lebih dari sekedarnya.
Pada mulanya, saya adalah termasuk seorang ayah yang akan angkat tangan jika harus kebagian job mengganti pampers atau popok bayi kecil saya jika ia pipis ataupun pup. Tugas itu selalu diemban oleh isteri saya yang dengan sangat telaten menganti pampers puteri kecil kami, saya selalu menjauh jika untuk urusan yang itu.
Pernah beberapa kali saya diminta isteri untuk sekedar bantu memegang anak kami yang tidak bisa berhenti bergerak saat diganti pampersnya kala ia pup, dan ampun, saya selalu saja hampir muntah dibuatnya, rasanya benar benar ingin muntah, kepala saya pening mencium aromanya.
Nah beberapa hari yang lalu, saya ditinggal di rumah menjaga anak kami saat isteri saya dan ibu mertua pergi berbelanja ke pasar. Karena banyak yang dicari dan dibeli, jadi isteri saya pergi cukup lama. Dan saat itu puteri kecil saya baru saja pup, sehingga mau tidak mau saya harus membersihkannya, dan mengganti pampersnya dengan yang baru, karena akan kasihan sekali jika harus menunggu Ibunya pulang dari pasar baru diganti, hal itu akan membuatnya risih terlalu lama.
Jadi sayapun membawanya ke kamar mandi untuk membersihkan dan mengganti pampers puteri saya, pertama kali memang, aduh saya mual sekali, ingin segera muntah rasanya. Namun saya tahan sekuat mungkin. Apalagi menatap wajah anak saya yang polos ketika menyaksikan ayahnya mau muntah saat membersihkan sisa pupnya, saya tiba tiba merasa sangat bersalah, jika harus muntah muntah, hanya karena menyaksikan pupnya.
Dengan sekuat tenaga menahan rasa mual dan ingin muntah,akhirnya pekerjaan yang untuk pertama kalinya saya lakukan ini selesai juga. Dan perlahan saya mersakan ada bahagia yang sangat mendalam, ketika puteri kecil saya memeluk saya dengan sangat hangat kala saya menggendongnya keluar dari kamar mandi.
Dan prosesi penggantian pampers itu pun berjalan lancar�
Saya merasa sangat dekat dengan anak saya, namun ketika telah sukses menggantikan salah satu job yang biasa dilakukan ibunya itu, saya merasa bahwa saya telah lebih dekat lagi dengannya.
Pelukan hangatnya, kecupan lembutnya di pipi saya, membuat saya merasa lebih senang dari biasanya, pandangan matanya seolah mengatakan bahwa ia lebih mempercayai saya saat ini. Sinar matanya yang berbinar, sungguh sungguh mengukuhkan bahwa ia merasa sangat nyaman dan terlindungi berada dalam pelukan dan dekapan saya ayahnya.
Saya telah dua atau tiga kali, mendapat job menggantikan pampers puteri kecil saya, dan saya semakin tidak keberatan, saya sudah tidak muntah lagi, dan lebih dari itu, saya bahagia sekali melakukannya.
Dan itu adalah hal yang sangat luar biasa.
Buat teman teman semua yang telah menjadi seorang ayah, ataupun akan menjadi seorang ayah tidak lama lagi. Cobalah sesekali untuk menggantikan job isteri anda dalam beberapa hal yang selama ini sangat anda hindari, seperti menggantikan popok bayi anda, atau sekedar menyuapinya saat makan.
Percayalah.. akan ada sesuatu yang luar biasa terjadi pada anda, sesuatu yang akan membuat anda lebih bahagia, lebih damai, dan lebih mensyukuri apa yang telah anda miliki saat ini�
Salam.
Please share and coment if you like this article
Baca juga : Tukang semir sepatu dengan pendapatan hingga dua juta rupiah per hari
Baca juga : Tukang semir sepatu dengan pendapatan hingga dua juta rupiah per hari
0 Response to "Ini pekerjaan menjijikkan namun akan membuat seorang ayah bahagia sekaligus bangga"
Posting Komentar