Salam sahabat pembaca semuanya, masih berpuasa kan ? semoga senantiasa sehat dan fit selalu, agar kita dapat menyelesaikan ibadah Ramadhan ini dengan baik.
Pada postingan kali ini saya akan coba mengangkat � pertarungan � dua tokoh besar dunia pengusaha Indonesia, mewakili dua generasi yang berbeda, mewakili dua cara pandang yang berbeda, dan dua duanya adalah ikon dari sebuah kesuksesan bisnis dan wirausaha.
Keduanya adalah mentor bagi banyak pengusaha lain, mereka berdua juga adalah orang orang yang cukup penting di republik ini, selain terdapat selisih umur yang cukup jauh diantara keduanya, perbedaan dalam memilih bergaya dalam keseharian, juga terdapat sebuah hal yang pada sebagian orang mungkin terlihat sangat bertolak belakang dan berlawanan, dan dua hal inilah yang akan dipertarungkan, dan mari kita lihat siapa yang akan menang.
Tokoh pertama, Almarhum Om Bob Sadino
Beberapa waktu lalu kita orang Indonesia, dikejutkan dengan wafatnya salah satu ikon dunia wirausaha tanah air, Om Bob Sadino, seorang pengusaha nyentrik yang terkenal dengan celana pendek seksinya, tentu kita sangat bersedih, Om Bob adalah guru bagi banyak orang, berbagai teori dan praktek yang ia lakukan dalam dunia usaha kadang membuat banyak orang harus menahan napas karena diluar pakem dan sangat tidak lazim, kata kata yang keluar dari obrolan Om Bob mungkin pada sebagian orang akan sangat terasa tidak nyaman, seperti kata � Goblok �, yang seolah sudah menjadi trade marknya Om Bob.
Om Bob adalah seorang pengusaha yang mengawali karirnya dari titik paling bawah, ia pernah menjadi kuli bangunan dan sopir taxi, bahkan dalam sebuah buku tentang beliau yang pernah saya baca, pernah suatu ketika karena kesulitan ekonomi, Om Bob dan isterinya, hanya memasak daun pakis yang banyak tumbuh didekat tempat tinggal mereka, Kemang, yang sekarang menjadi salah satu resort paling bergengsi untuk ekspatriat di Jakarta. Dan kejadian itu tidak terjadi sekali saja, namun berkali kali, dan kesulitan itu membuat Om Bob dan isterinya malah semakin tangguh dalam menghadapi tantangan selanjutnya.
Om Bob memiliki latar belakang pendidikan yang tidak begitu tinggi, ia hanya lulusan sekolah setingkat SMA, dan ia pernah melanjutkan di Universitas Indonesia, namun bangku kuliah tidak dapat menahan jiwa muda Om Bob, ia melanglang buana ke Eropa dan Amerika dalam pekerjaannya sebagai seorang crew pelayaran.
Jika kita membaca buku yang khusus bercerita tentang Om Bob, kita akan melihat bagaimana beliau ini sungguh sangat nyentrik dalam sepak terjangnya, unik, bahkan kadang ada yang menyebutnya gila, namun mendiang Om Bob membuktikan, �kegilaan� yang ia miliki, yang ia kelola secara benar dan terarah, maka kegilaan itu pulalah yang mengantarkan ia ke puncak kesuksesan sebagai salah satu raja dari bisnis yang sangat bergengsi.
Saat ini Om Bob telah Almarhum, beliau telah tiada, namun ilmu ilmu yang beliau ajarkan, manfaat manfaat yang beliau tebarkan. Insya Allah akan selalu mengalir menjadi sedekah jariyah bagi Om Bob, semoga Om Bob dianugrahi tempat yang mulia disisi Allah Yang Maha Kuasa. Aamiin.
Tokoh kedua, Mas Sandiaga Salahuddin Uno
Sebelumnya saya pernah bercerita singkat tentang tokoh kharisamatik satu ini pada tulisan tentang 6 hal yang mengantarkan mas Sandi menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, dan sekarang kita akan mengulas lagi tentang beliau.
Mas Sandi adalah tokoh pengusaha dengan background sangat terpelajar dengan pendidikan tinggi, sangat disiplin, sopan, dan rapi, bertolak belakang dengan Om Bob yang telah sedikit kita ceritakan di awal tadi. Mas Sandi adalah seorang yang sangat mementingkan pendidikan, ia menyelesaikan studinya di sebuah perguruan tinggi ternama di negeri paman sam sana, dan tentunya dengan predikat nilai terbaik.
Sebelum menjadi pengusaha seperti sekarang ini, mas Sandi pernah menjadi seorang karyawan juga, ia pernah bekerja dibeberapa perusahaan besar mulai dari Singapura hingga Kanada, jabatan terakhir yang ia duduki sebelum banting setir menjadi seorang bisnisman, adalah sebagai vice president pada sebuah perusahaan minyak di Kanada, ia telah memperoleh salary hingga US $ 8000/ bulan pada tahun sekitaran 1997, sebelum krisis moneter mendepak mas Sandi dari profesinya pada tahun berikutnya, dan memulangkannya ke Indonesia.
Mas Sandi menjadi tokoh muda penting saat ini, banyak gebrakannya yang begitu menginspirasi, mulai dari Indonesia setara, berlari untuk berbagi, dan berbagai hal lainnya yang erat kaitannya dengan namanya yang bertindak sebagai tokoh utama, meskipun secara resmi mas Sandi baru saja melepas posisinya sebagai CEO Saratoga Investama dan beberapa jabatan lainnya baru baru ini, namun ia tetap menjadi salah satu tokoh muda paling berpengaruh di Indonesia.
Pertarungan
Jangan menganggap kata pertarungan yang saya sematkan disini sebagai sebuah perseteruan atau sengketa ya.., � pertarungan� yang ingin saya sampaikan disini adalah jenis pertarungan yang berbeda. Hal ini mungkin akan lebih gampang dimengerti jika saya katakan sebagai sebuah cara pandang yang bertolak belakang antara Om Bob Sadino dan Mas Sandiaga Uno.
Seperti kita tahu, bahwa Om Bob adalah salah seorang tokoh yang termasuk tidak terlalu mementingkan pendidikan secara formal, garis bawahi ya, secara formal. Banyak nasehat beliau yang sering kita dengar, mungkin akan membuat sakit telinga pada sebagian orang.
� sudah, nggak usah kuliah, buang buang waktu saja, mending langsung usaha.�
� orang pintar sekolah tinggi tingi kemudian mencari kerja, orang bodoh karena mencari pekerjaan tidak diterima, kemudian bikin lapangan kerja, kemudian mempekerjakan orang orang pintar sebagai anak buahnya��
� kalau mau sukses, berhenti kuliah, segera berbisnis..�
Dan masih banyak lagi, nasehat Om Bob yang akan menohok orang orang yang memang hanya berburu gelar akademis. Jika kita simpulkan, pendapat Om Bob secara keseluruhan, mungkin maksud beliau adalah � bahwa mengejar title tinggi dengan kuliah sama sekali bukan hal yang penting, jika tujuan setelahnya adalah untuk mencari pekerjaan juga, namun yang terpenting adalah keinginan kuat untuk � mempelajari� sebuah proses demi proses demi menjadi sesuatu yang sukses dan bernilai, dan itu seperti pengalaman beliau yang memulainya dari beternak ayam dan berjualan telur, model mendapatkan kesuksesan seperti itu tidak pernah ada diajarkan di bangku kuliah manapun..�
Bertolak belakang Om Bob, mas Sandi adalah seorang sosok yang gigih sekali dalam menuntut ilmu, dalam setiap kesempatan ia selalu menekankan pentingnya menuntut ilmu dan belajar.
Misalnya jika kita melihat nasehat atau bimbingan mas Sandi, ia senantiasa mendorong setiap orang yang ingin sukses untuk terus belajar dan menuntut ilmu, baik secara formal, maupun otodidak, mengajak kita untuk membiasakan banyak membaca.
��Memang orang yang tidak sekolah bisa sukses, namun lebih banyak lagi orang yang sekolah yang sukses..�
�� Sebagai manusia yang beriktiar secara total, maka tidak relevan rasanya jika kita meremehkan pendidikan untuk mencapai sukses, usaha kita akan dihitung maksimal, jika melakukannya dengan iktiar yang penuh, dari belajarnya, menuntut ilmunya, dan berusahanya, sehingga jika kita sukses hal itu merupakan pelajaran yang baik untuk yang lainnya, bahwa kesuksesan memang merupakan sebuah proses panjang yang memang harus diperjuangkan secara maksimal..�
�... Kan rasanya akan menjadi lebih pantas dan layak, jika kita sukses karena memang rajin dan tekun menuntut ilmu, disiplin, menjaga integritas yang baik, dan berusaha denga penuh keyakinan dan totalitas��
Itu adalah beberapa kalimat yang akan sangat akrab ditelinga kita, jika sering berjumpa, belajar, atau hanya mendengarkan petuah mas Sandi melalui video.
Bagaimana, bertolak belakang bukan..?
Yang satu ceplas ceplos, yang satu penuh kesantunan. Yang satu langsung tembak saja ke sasaran, yang satu memilih kalimat yang lebih nyaman didengar lawan bicaranya. Yang satu seolah meniadakan fungsi bangku kuliah, dan yang satu begitu menekankan pentingnya sekolah.
Lantas siapa yang menang..?
Ini bukanlah pertarungan yang kita harus mengatakan ini lebih baik dari yang itu, atau pendapat ini jauh lebih manjur dari yang itu. Karena keduanya sendiri adalah bukti nyata dari teorinya masing masing, keduanya sama sama sukses, sama sama tokoh yang disegani, sama sama raja dari bidangnya masing masing. Keduanya menyimpulkan teori inipun, tentu saja berangkat dari latar belakang dan pengalaman mereka yang telah menjadi isnpirasi banyak orang.
Tidakkah ada titik temunya�?
Tentu, tentu ada titik temunya. Dan inilah inti dari tulisan ini sebenarnya, titik temu antara kedua teori guru besar dunia bisnis dan wirausaha ini, dan hanya satu titik temunya, yaitu dalam kata BELAJAR.
Lihatlah lagi pendapat mereka, lalu kita akan bertemu pada kata belajar. Bahwa belajar, tidak perduli kamu dapatkan melalui sekolah, kuliah, kursus, otodidak, seminar, keseharian, dan cara lainnya, belajar adalah sesuatu yang sangat keduanya tekankan. Om Bob dan Mas Sandi, sama sama mendorong orang untuk senantiasa belajar sungguh sungguh, tidak perduli darimanapun sumbernya. Keduanya menegaskan bahwa, proses pembelajaran dalam hidup, kegigihan dalam berusaha, dan iktiar yang maksimal, adalah harga yang sangat pantas untuk memperoleh keberhasilan dan kesuksesan yang dicita citakan.
***
Lalu jika ada dari sahabat pembaca yang bertanya� anda pilih yang mana..?
Jika sahabat yang ditanya, maka silahkan pilih sendiri jawabannya.
Namun jika saya yang diajukan pertanyaan itu, meskipun saya bukan orang yang berpendidikan tinggi, dan masih jauh dari kata kesuksesan, masih dalam proses perjalanan yang berat menuju kesana, saya lebih memilih teori dan ajaran mas Sandi. Bukan karena lebih hebat dari teori Om Bob, tapi untuk orang orang yang masih berproses, juga masih awam seperti saya, teori mas Sandi, masih lebih simple untuk saya terima dan saya terapkan.
Kesalahan terbesar pada orang orang yang mungkin mengikuti teori Om Bob, adalah mereka memakannya mentah mentah, juga hanya memakan kulitnya saja, saat Om Bob bilang tidak ada gunanya kuliah, mereka langsung bermalas malasan tanpa belajar, padahal Om Bob meskipun menganjurkan drop out dari bangku kuliah, ia sangat mengharuskan seseorang untuk tetap belajar dan berproses, hanya saja baginya, bangku kuliah bukanlah tempat satu satunya�
Jadi, apapun pilihannya, belajar adalah sesuatu yang mutlak diperlukan, keduanya menekankan hal itu.
Salam.
Please share and coment jika dirasa ada manfaatnya.
0 Response to "Pertarungan Bob Sadino vs Sandiaga Uno, siapa yang akan menang..?"
Posting Komentar